Uud Danum / Ot Danum

Dayak Uud Danum merupakan salah satu subsuku Dayak yang bermukim di Kecamatan Ambalau dan Serawai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, dan juga di bagian utara Kalimantan Tengah, Kabupaten, Gunung Mas, Murung Raya, Katingan, di sepanjang DAS Kahayan, Kapuas, Barito, Katingan, Manuhing, dan Rungan.

Kata uud danum sendiri bisa diartikan sebagai berikut. Uud artinya ‘bagian hulu dari sebuah sungai’, tetapi Uud bisa juga dikonotasikan sebagai ‘suku’. Hal ini bisa dibuktikan jika kita menyebutkan orang lain seperti Uud Mosiou, Uud Hobukot, Uud Bohokam, dan Uud Mindap yang kesemuanya untuk menyatakan orang atau suku. Sedangkan danum adalah ‘air’ ataupun bisa juga diartikan sebagai ‘sungai’. Jadi secara harafiah kata Uud Danumberarti ‘hulu sungai’. Dengan demikian, Dayak Uud Danum bisa ditafsirkan sebagai orang-orang dayak yang tinggal di daerah hulu sungai.

1. TOHTOK TAHTUM
Menurut panaturan Tetek Tatum, suku Dayak Ot Danum diperkirakan yang tertua di wilayah pulau Kalimantan (Borneo). Seluruh orang Dayak berkeyakinan bahwa nenek moyang mereka berasal dari langit yang diturunkan ke dunia dengan wadah emas di empat tempat. Dan Leluhur Dayak diturunkan dari langit yang ke tujuh ke dunia ini dengan Palangka Bulau (Palangka artinya suci, bersih, merupakan ancak, sebagai tandu yang suci, gandar yang suci dari emas diturunkan dari langit, sering juga disebutkan Ancak atau Kalangkang) diturunkan dari langit ke dalam dunia ini di empat tempat berturut-turut melalui Palangka Bulau, yaitu:
  1. Di “Tantan Puruk Pamatuan di hulu Kahayan dan Barito”, di puncak Bukit Pamatuan, suatu dataran tinggi antara hulu sungai Kahayan dan sungai Barito. Atas kehendak Ranying Hatalla Langit (Tuhan) dengan wadah emas itu diturunkanlah seorang lelaki (sebenarnya Sang Hyang atau dewa) bernama Antang Bajela Bulau (menurut Tatum) atau Tunggul Garing Janjahunan Laut (menurut Mahanteran, dalam upacara Tiwah). Dengan kesaktiannya Antang Bajela Bulau menciptakan dua orang lelaki yang dinamainya Lambung dan Lanting (dalam Mahanteran mereka itu adalah Raja Bunu dan Raja Sangen).
  2. Di “Tatan Liang Mangan Puruk Kaminting” Ranying Hatala Langit menurunkan lagi wadah emas dan terciptalah Karangkang Ambam Penyang dalam Mahanteran, ialah Raja Sangiang.
  3. Di “Datah Takasiang Rakaui Sungai Malahui” di atas batu granit hitam (seperti warna hitam bulu burung tangkasiang) di hulu sungai Rakaui yang bermuara di sungai Malahui (sekarang termasuk daerah Kalimantan Barat), Tuhan menurunkan dua butir telur burung (enggang dan elang) yang ketika sampai di tanah menjelma menjadi seorang lelaki dan tiga orang perempuan. Yang lelaki bernama Litih atau Tiung Layang, kemudian menjadi Jata (mendiami dan menguasai dunia dalam air, dewa alam bawah), sedang ketiga perempuan itu masing-masing bernama Kamulung Tenek Bulau, Kameloh Putak Bulau dan Lentar Katingei Bulau. Kameloh Putak Bulau meninggal dunia, dan mayatnya hanyut ke laut hingga terdampar di pulau Mako. Namun oleh saudaranya Jata, ia dihidupkan kembali sesudah diminumkan untuknya air kehidupan.
  4. Di “Puruk Kambang Tanah Siang Hulu Barito”, terciptalah seorang putri bernama Nyai Sikan.

2. DOHOI

        Banyak sekali cerita yang berkembang tentang asal usul orang Uud Danum pada umumnya dan Dohoi pada khususnya. Legenda yang sepertinya dipercayai oleh orang Uud Danum, adalah bahwa mereka berasal dari langit. Tempat itu dari Danum Konolimoi yang terletak di langit lapis pertama, langit lapis kedua, langit lapis ketiga, langit lapis keempat, langit lapis kelima, langit lapis keenam, dan langit lapis ketujuh.

Proses kejadian dunia ini sampai kepada adanya orang Uud Danum di bumi adalah sebagai berikut. Pada mulanya, alam semesta ini adalah kosong dan yang ada hanyalah kegelapan. Lalu pada suatu masa, muncullah sekelompok havun (kabut) raksasa di ala mini, yang disebut dengan Juri’ Danum Sangen Juoi Booi Konolimoi, yang artinya ‘havun itu terbang ke sana ke mari’.

Kemudian setelah beberapa waktu, dari dalam havun ini terbentuklahHitan Pihtuk Kungan yang artinya ‘tujuh buah bongkah intan’ yang ukurannya sama. Pada suatu saat, ke tujuh bongkah Hitan Pihtuk Kunganitu lalu meledak masing-masing menjelma mengisi alam semesta ini.

Bongkahan yang pertama meledak dan mengisi alam ini. Tidak ada penjelasan menjadi apa ledakan awal dari bongkah intan yang pertama ini. Diduga itulah yang menjadi Tanak Danum atau ‘bumi’, Mahtan Ondou‘matahari’, Potion ‘bintang’, dan lain sebagainya. Lalu sisa bongkah yang pertama itu meledak lagi dan kemudian menjadi Lunuk Ilai Pohatalak Lunuk Lupung Pulus Bulou Ngahpih Sambang Bahen Andou Ngambou Tukang Langit Diang, yaitu ‘sebuah pohon beringin raksasa yang tumbuh di muka pintu langit’ (pintu masuk ke langit lapis pertama).

Bongkahan yang kedua meledak dan menjadi Lunuk Kosanak Ngambou Tumbang Danum Solatus yaitu ‘sebuah pohon beringin raksasa yang tumbuh dan menaungi di muara seratus sungai’.

Bongkahan yang ketiga meledak dan menjadi Muvuh Inai Songumang,Muvuh Inai Songalang, dan Muvuh Inai Komandai. Mereka ini, terutamaInai Songumang, menjadi orang yang mempunyai kekuasaan tertinggi. Mereka mampu menciptakan segala sesuatu, kerena mereka memilikiKuhtuh Bulou Taoi yaitu sebongkah emas yang member kuasa kepada mereka untuk menciptakan sesuatu hanya dengan berkata saja.

Bongkahan yang keempat meledak menjadi Muvuh Buhkui Lehkan Pulun Puluk Muvuh Kuvung Bahen Duhung, yang menjadi cikal bakal manusiakolimoi, yaitu Muvuh Inai Tingang dan Muvuh Inai Oling. Mereka juga merupakan orang-orang yang sakti, tapi tingkatannya masih satu tingkat dibawah manusia kolimoi yang merupakan hasil ledakan Hitan Pihtu’ Kungan yang ketiga.

Bongkahan yang kelima meledak menjadi Luung, raja para mahluk gaib yang jahat dan dia berdiam di lautan. Itulah sebabnya konon ceritanya segala jenis penyakit itu lebih banyak berasal dari lautan.

Bongkahan yang keenam meledak ke Pindak Danum, yaitu di dalam perut bumi yang menjadi manusia di dalam perut bumi, yaitu Muvuh Inai Pongeran Lihtih Mukan Tavak Asan Jok Torusan Toluk Langan Mocon Tolingan Cahai Hitan, yang pada akhirnya menurun pada Tambun yang merupakan salah satu ksatria besar di Zaman TahtumTambun ini adalah saudara sepupu Bungai, yang juga merupakan salah satu ksatria besar di Zaman Tahtum. Keduanya ini merupakan pasangan yang sangat luar biasa dan memang terkalahkan oleh siapa pun, apalagi keduanya selalu membela kebenaran.

Sedangkan bongkahan yang ketujuh meledak dan menjadi Atang Hojola’Bulou. Lalu Atang Hojola’ Bulou memperanakkan Pilang Puhtung Nakui Langit, Pilang Puhtung Nakui Langit memperanakkan Sobila’ Nakui Kolatung. Sobila Nakui Kolatung memperanakkan Atang Taoi, Atang Taoimemperanakkan Sohavung.

Secara bersamaan juga, bongkahan yang ketujuh atau yang terakhir ini menjadi cikal bakal orang Uud Danum di Pinda’ Ondou atau Bumi.



Bahasa

Suku Dayak Ot Danum memiliki bahasa sendiri yang disebut sebagai bahasa Ot Danum. Bahasa Ot Danum memiliki beberapa dialek, antara lain:
  • Ot Balawan
  • Ot Banu’u
  • Ot Murung (Murung, Punan Ratah)
  • Ot Olang
  • Ot Tuhup
  • Sarawai (Melawi)
  • Dohoi
  • Ulu Ai’ (Da’an)
  • Sebaung
  • Kadorih
  • Kuhin
Bahasa Ot Danum memiliki kesamaan leksikal (kemiripan bahasa) dengan Bahasa Siang (70%), Bahasa Kohin (65%), Bahasa Ngaju dialek Katingan (60%) dan Bahasa Ngaju (dialek utama, 50%).

Tokoh Ot Danum

  • Lambung (Maharaja Bunu) Lanting (Maharaja Sangen), Manusia pertama suku Dayak/nenek moyang suku Dayak.
  • Sempung, Kepala suku Dayak Ot Danum pertama, anak Lambung (Maharaja Bunu)
  • Rambang, anak Mantai, cucu Karangkang.
  • Ringkai, anak Tingang Rambang Kumpang, cucu Lambung.
  • Bungai Andin Sindai, anak Sempung, cucu Lambung.
  • Tambun Tandjung Ringkin Duhong, anak Serupoi, cucu Lambung.
  • Sangalang, suami Nyai Undang, anak Lintung, cucu Karangkang.

Komentar

  1. MGM: Play the BEST slots and games in our casino - KTM Hub
    MGM 통영 출장안마 Casino is 영천 출장샵 the best place to play in 군산 출장샵 your life. The MGM Grand offers the best live dealer 논산 출장마사지 games, live blackjack, roulette, craps, 강릉 출장마사지 and

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUNCI GITAR SERAWAI AMBALAU

Marga Dayak Ngaju & Uud/Ot Danum

AIR TERJUN LONANYAN & AIR TERJUN JENGONOI